BAB 2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
VARIASI BAHASA
Variasi atau ragam bahasa merupakan
bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik. Bahasa itu menjadi beragam dan
bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen tetapi juga karena
kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.
B.
VARIASI BAHASA
Berdasarkan penggunanya berarti,
bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalur dan alatnya, dan
bagaimana situasi keformalannya. Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Variasi bahasa dari segi penutur
·
Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat
perorangan. Menurut konsep idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau
idioleknya masing-masing.
·
Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari
sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat,
wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan,
Surabaya, dan lain sebagainya.
·
Variasi bahasa kronolek atau dialek
temporal adalah variasi bahasa yang digunakan
oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia
pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan
variasi bahasa pada masa kini.
·
Variasi bahasa sosiolek yaitu Variasi bahasa yang berkenaan
dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini
menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan,
seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain
scbagainya.
·
Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan
berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan
variasi remaja atau orang dewasa.
·
Variasi bahasa berdasarkan
pendidikan merupakan
variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa.
Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda
variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula,
orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi
bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.
·
Variasi bahasa berdasarkan profesi,
pekerjaan, atau tugas para penutur adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi,
pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang
digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu
mempunyai perbedaan variasi bahasa.
·
Variasi bahasa berdasarkan tingkat
kebangsawanan
adalah variasi yang lerkail dengan lingkat dan kedudukan penuliir
(kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
·
Variasi bahasa berdasarkan tingkat
ekonomi para penutur
adalah variasi bahasa yang mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa
berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonomi bukan mutlak
sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan.
C.
PENGERTIAN
RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa dapat timbul karena
adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau
kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang
tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua
pandangan yaitu :
a. Variasi itu dilihat sebagai akibat
adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu
b. Variasi bahasa itu sudah ada untuk
memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang
beraneka raga.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9),
bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok,
yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti
di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita
tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
D.
RAGAM BAHASA
1.
Ragam
bahasa lisan dan ragam tulis
a.
Ragam
lisan
Ragam
bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam
lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam
bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau
tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan
kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak
dinyatakan secara lengkap
3) Terikat
ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya suara
Ragam
bahasa lisan meliputi :
ü Ragam bahasa cakapan adalah ragam
bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain
yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
ü Ragam bahasa pidato adalah bahasa
yang digunakan untuk berpidato.
ü Ragam bahasa kuliah merupakan ragam
bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara
dengan dosen.
ü Ragam bahasa panggung ialah ragam bahasa yang digunakaan saat
pentas untuk menghibur orang lain.
b.
Ragam
bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa
dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam
bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan
kehadiran orang lain
2) Unsur
gramatikal dinyatakan secara lengkap
3) Tidak
terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi
oleh tanda baca atau ejaan.
Ragam bahasa tulis meliputi :
ü Ragam bahasa teknis adalah ragam
bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
ü Ragam bahasa undang-undangadalah ragam
bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
ü Ragam bahasa catatanadalah ragam
bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
ü Ragam bahasa suratadalah ragam
bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.
c.
Perbedaan
ragam lisan dan ragam tulis
Tidak dapat
dipungkiri bahwa basaha Indonesia ragam lisan dan bahasa Indonesia ragam lisan.
Berikut adalah uraian perbedaannya:
1. Ragam
lisan menghendaki orang kedua sebagai teman bebicara ada didepan, sedangkan
ragam tulis tidak mengharuskan teman berbicara ada di depan.
2. Dalam
ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat dan objek
tidak selalu dinyatakan, hal ini disebabkan kenyataan bahwa bahasa yang
digunakan dibantu oleh mimik, gerak intonasi dan pandangan. Sedangkan, ragam
tulis mengharuskan fungsi-fungsi gramatikal dinyatakan karena ragam tulis tidak
mengharuskan orang kedua berada didepan pembicara.
3. Ragam
lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu.sedangkan ragam tulis
tidak terikat oleh keempat hal di atas.
4. Ragam
lisan dipengaruhi oleh tinggi rendah suara dan panjang pendeknya suara, sedangkan
ragam tulis di lengkapi dengan tanda baca, huruf besar dan huruf miring.
2.
Ragam
baku dan ragam tidak baku
Ragam baku
merupakan ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat yang memakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaanya.
Ragam tidak baku
adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari norma ragam baku. Olehnya, ragam baku dapat disimpulkan sebagai
tolak ukur ragam yang baik dan benar.
Ragam baku
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mantap
artinya sesuai dengan kaidah bahasa.
b. Dinamis
artinya tidak statis, tidak kauku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk
baku
c. Cendekia
karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi.
d. Seragam karena pada dasarnya proses pembakuan bahasa
ialah proses penyeragaman bahasa.
3.
Ragam
baku tulis dan ragam baku lisan
Ragam baku tulis
adalah ragam baku yang dipakai dengan resmi dalam buku pelajaran dan buku-buku
ilmiah lainnya. Ukuran dan nilai ragam baku lisan ialah bergantung pada besar
atau kecilnya ragam bahasa daerah yang terdengar dalam ucapan. Dengan kata lain
ragam baku lisan ialah berbicara atau bertutur kata dengan tidak terlalu
menonjolkan logat atau dialek daerahnya.
4.
Ragam
sosial dan ragam fungsional
Ragam sosial
yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam
fungsional/profesional yaitu ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Dalam kenyataan
ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negara dan bahasa teknis keprofesiaan,
seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan atau teknologi dan kedokteran.