Minggu, 11 Mei 2014

makalah bahasa indonesia

BAB 2
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN VARIASI BAHASA
Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.

B.     VARIASI BAHASA
Berdasarkan penggunanya berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalur dan alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya. Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Variasi bahasa dari segi penutur
·         Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.
·         Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
·         Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
·         Variasi bahasa sosiolek yaitu Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
·         Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
·         Variasi bahasa berdasarkan pendidikan merupakan variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.
·         Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan variasi bahasa.
·         Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan adalah variasi yang lerkail dengan lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
·         Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan.

C.    PENGERTIAN RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu :
a.       Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu
b.      Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

D.    RAGAM BAHASA
1.      Ragam bahasa lisan dan ragam tulis
a.      Ragam lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Ragam bahasa lisan meliputi :
ü  Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
ü  Ragam bahasa pidato adalah bahasa yang digunakan untuk berpidato.
ü  Ragam bahasa kuliah merupakan ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.
ü  Ragam bahasa panggung  ialah ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.

b.      Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
3) Tidak terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :
ü  Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
ü  Ragam bahasa undang-undangadalah ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
ü  Ragam bahasa catatanadalah ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
ü  Ragam bahasa suratadalah ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.
c.       Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis
Tidak dapat dipungkiri bahwa basaha Indonesia ragam lisan dan bahasa Indonesia ragam lisan. Berikut adalah uraian perbedaannya:
1.      Ragam lisan menghendaki orang kedua sebagai teman bebicara ada didepan, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan teman berbicara ada di depan.
2.      Dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat dan objek tidak selalu dinyatakan, hal ini disebabkan kenyataan bahwa bahasa yang digunakan dibantu oleh mimik, gerak intonasi dan pandangan. Sedangkan, ragam tulis mengharuskan fungsi-fungsi gramatikal dinyatakan karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada didepan pembicara.
3.      Ragam lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu.sedangkan ragam tulis tidak terikat oleh keempat hal di atas.
4.      Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendah suara dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis di lengkapi dengan tanda baca, huruf besar dan huruf miring.
2.      Ragam baku dan ragam tidak baku
Ragam baku merupakan ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat yang memakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaanya.
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. Olehnya, ragam baku dapat disimpulkan sebagai tolak ukur ragam yang baik dan benar.
Ragam baku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa.
b.      Dinamis artinya tidak statis, tidak kauku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk baku
c.       Cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi.
d.      Seragam  karena pada dasarnya proses pembakuan bahasa ialah proses penyeragaman bahasa.

3.      Ragam baku tulis dan ragam baku lisan
Ragam baku tulis adalah ragam baku yang dipakai dengan resmi dalam buku pelajaran dan buku-buku ilmiah lainnya. Ukuran dan nilai ragam baku lisan ialah bergantung pada besar atau kecilnya ragam bahasa daerah yang terdengar dalam ucapan. Dengan kata lain ragam baku lisan ialah berbicara atau bertutur kata dengan tidak terlalu menonjolkan logat atau dialek daerahnya.

4.      Ragam sosial dan ragam fungsional
Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam fungsional/profesional yaitu ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Dalam kenyataan ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negara dan bahasa teknis keprofesiaan, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan atau teknologi dan kedokteran.